Menentukan Daya Tahan Support dan Resistance

Dalam suatu laporan analisa teknikal, kita sering membaca tulisan yang menyebut bahwa jika support atau resistance bertahan, maka harga akan berbalik. Sementara jika tertembus maka harga akan menuju ke support atau resistance berikutnya. Namun pihak yang membaca laporan tersebut tentu akan mempertanyakan cara menentukan, apakah support atau resistance tersebut akan bertahan atau justru tertembus.

Terdapat banyak cara untuk menentukan daya tahan level support dan resistance. Ada trader yang memakai indikator teknikal, menggunakan pola harga maupun menggunakan bentuk candle. Kali ini, kita akan menggunakan beberapa indikator  teknikal dan price action yang dipresentasikan ke dalam bentuk candle.

Kita bisa menggunakan indikator Bollinger Bands (20, 2 ). Stochastic ( 14, 3, 3 ) dan RSI ( 14) dengan konfirmasi dari bentuk candle.

a. Kombinasi Bollinger, Stochastic dan bentuk candle

Mari kita lihat grafik 1. Level support ditentukan di kisaran 1.2882. Mulai dari tanggal 22 Oktober 2012, harga bergerak dalam tren turun hingga menyentuh level support. Apakah support ini akan bertahan atau akan ditembus dalam waktu singkat?

bb, stoch, rsi

  • Seperti yang ditunjukkan pada poin 1, kita sudah mendapati sinyal bahwa support bisa bertahan. Kita melihat harga sudah menyentuh area bawah Bollinger. Sementara price action, yaitu bentuk candle yang menyentuh level support, membentuk ekor bawah yang panjang yang menunjukkan buyer masuk ke pasar. Stochastic pun sudah berada di area oversold.
  • Untuk memberikan konfirmasi lagi, kita membutuhkan pengujian support lanjutan. Pada poin 2, kita melihat harga kembali menyentuh Bollinger bawah dan bentuk candle juga menampilkan ekor bawah yang cukup panjang dan beberapa dengan badan candle yang kecil. Candle yang demikian menunjukkan keraguan di pasar dan keseimbangan antara buyer dan seller. Sementara stochastic kembali menyentuh level oversold. Rangkaian pola ini juga memberikan sinyal support akan bertahan.

Dari dua sinyal tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa support kemungkinan besar akan mampu bertahan. Mengapa ditulis kemungkinan besar? Karena memang ini bukan ilmu pasti. Oleh karena itu,bila kita masuk membuka posisi buy di sekitar level support, jangan lupa  juga untuk membuat level stop loss beberapa pips di bawah level support, untuk mengantisipasi pergerakan yang tidak sesuai dengan perkiraan semula.

b. Kombinasi Bollinger, RSI dan bentuk Candle

Indikator RSI juga bisa digunakkan sebagai alat untuk mengonfirmasi pergerakkan harga. Fungsinya mirip dengan indikator stochastic. Tentunya penggunaan indikator ini tidak bisa berdiri sendiri dan harus dikombinasikan dengan indikator lainnya. Mari kita lihat grafik 2.

support resisten

Level resistance ditentukan di kisaran 1.6178. Terlihat pada poin 1, harga tertahan di kisaran resistance tersebut dan berbalik arah dengan kondisi harga sudah menembus Bollinger atas, RSI berada di level overbought. Selanjutnya pada poin 2, harga kembali mendekati level resistance dengan kondisi Bollinger dan RSI yang hampir mirip dengan kejadian pada poin 1. Apalagi ditambah dengan bentuk candle yang membentuk ekor atas yang panjang dan badan yang kecil, yang menandakan kekuatan seller lebih besar daripada buyer di dekat level resistance. Peluang untuk membuka posisi sell pun terbuka pada pembukaan candle berikutnya dengan memasang stop loss beberapa pips di atas leve resistance.

Masih banyak cara utuk menentukan apakah suatu support atau resistance dapat bertahan atau tidak. Namun demikian, kita tidak boleh lupa bahwa semua cara tersebut adalah untuk mencari probabilitas atau kemungkinan yang terbesar. Artinya masih ada celah bagi harga untuk bergerak ke arah berlawanan dibanding perkiraan semula. Untuk itu, kita perlu menerapkan stop loss untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan.

sumber : Ariston Tjendra; FM Magazine

One response to “Menentukan Daya Tahan Support dan Resistance

  1. Pingback: Emas Coba Rebound, Support Penting Di 1295 |

Leave a comment