Desember Taper & Resikonya Terhadap Emas

Minutes FOMC bulan Oktober yang baru dirilis semalam menyediakan beberapa petunjuk mengenai arah stimulus dan normalisasi suku bunga The Fed, beberapa poin penting bagi para pelaku pasar antara lain:

1. Konsensus yang terbentuk dalam anggota dewan FOMC adalah perbaikan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung akan menjamin tapering dalam beberapa bulan kedepan. Beberapa anggota FOMC bahkan mempertimbangkan skenario tapering yang lebih awal, sebelum pemulihan yang tidak ambigu lagi benar-benar tampak.

 Mengingat rapat moneter berikutnya dijadwalkan pada bulan Desember, maka dua statement ini masih belum mengindikasikan tapering di  bulan Desember yang akan menjadi skenario konsensus dalam anggota dewan FOMC, dikarenakan kebanyakan member FOMC masih menekankan timing tapering  yang bergantung pada kondisi ekonomi, jika memang diperlukan maka The Fed bisa melakukan tapering QE pada beberapa pertemuan FOMC  berikutnya.

Secara keseluruhan, diskusi dalam FOMC hanya menunjukkan ada kemungkinan tapering di bulan Desember, terutama jika laporan nonfarm payrolls yang akan dirilis tanggal 6 Desember nanti mengkonfirmasi kestabilan pasar kerja AS yang tampak di bulan Oktober lalu.

2. Diskusi mengenai Forward Guidance adalah dasar yang diperlukan ketika stimulus QE mulai dikurangi, atau dengan kata lain ketika    stimulus mulai dipangkas, The Fed akan bergantung pada forward guidance untuk menyetir market. Dalam minutes FOMC, dapat kita simpulkan bahwa:

  • Menurunkan ambang rate pengangguran sebagai acuan menaikkan suku bunga masih kecil kemungkinan karena akan mengurangi kredibilitas bank sentral AS
  • The Fed kemungkinan akan menempuh panduan arah moneter yang bersifat kualitatif, dimana terbuka peluang bagi bank sentral untuk menambah sinyal dovish terkait kenaikan suku bunga pertama nya melalui ringkasan proyeksi ekonomi yang akan dikeluarkan oleh The Fed.

 3. Bank sentral AS mengakui bahwa pasar menilai stimulus QE dan forward rates guidance berkorelasi erat, dengan spekulasi market bahwa perubahan pada QE menandakan perubahan juga dalam pandangan ekonomi The Fed, dimana hal ini mengimplikasikan potensi perubahan jalur kebijakan suku bunga. Sehingga The Fed menganggap forward guidance dalam prakteknya mungkin tidak terlalu kredibel  untuk menyetir spekulasi market ketimbang terus melanjutkan stimulus.

 4. Beberapa anggota FOMC berpendapat bahwa menurunkan suku bunga pada excess reserve / cadangan likuiditas mungkin dapat diterapkan pada fase tertentu. Meskipun kemungkinan opsi ini masih kecil untuk diterapkan dalam waktu dekat, namun masih terbuka peluang kedepannya, jika The Fed memerlukan tools alternative pengganti kenaikan stimulus QE jika memang diperlukan.

 5. Sejumlah anggota FOMC meyakini bahwa skala tapering surat berharga MBS dan Treasury seharusnya dilakukan secara imbang diantara keduanya.

 Faktor tapering dan outlook Fed Funds rate diatas bila dikombinasikan dengan pelemahan pertumbuhan ekonomi negara emerging berpotensi untuk mengakhiri siklus super komoditas,  terutama pada komoditas Emas yang berpotensi tertekan hingga Q1 & Q2 2014 seiring dengan kenaikan suku bunga riil The Fed secara bertahap serta faktor supply demand yang kurang mendukung komoditas Emas. Kapasitas produksi masih berlebih sehingga supply mampu melampaui permintaan yang datar cenderung menurun seiring pelambatan ekonomi China, India dan negara emerging lainnya.

Di jangka pendek, indikator teknikal seperti Stochastic, RSI, MACD dan CCI memang mengindikasikan oversold Emas sehingga potensi rebound masih terbuka lebar terutama jika data ekonomi AS khususnya nonfarm payrolls pada tanggal 6 Desember gagal mengkonfirmasi penguatan pasar kerja AS secara keseluruhan. Bagaimanapun kenaikan di jangka pendek justru dapat menyediakan peluang sell on rally. Resisten 1274 – 1310 – 1345, Support 1220 – 1180 – 1165.

xauusddaily_211113

 Lihat Disclaimer

Leave a comment