Alexander Elder : Trading For A Living 3 (Money Management)

Trading merupakan suatu aktivitas yang mmenggairahkan. Selain rasa senang karena berhasil meraih keuntungan, seorang trader juga pasti mengalami perasaan kecewa akibat kerugian. Terlepas dari perang emosi yang dialaminya, trader sejati akan bersikap tenang dan tidak terlalu excited saat menerima keuntungan maupun kerugian. Trading berdasarkan emosi adalah musuh utama dari sebuah kesuksesan. Keserakahan dan ketakutan hanya bersifat menghancurkan sehingga intelektualitas lebuh diperlukan ketimbang nyali besar.

dr-alexander-elder

Money Management versi Alexander Elder dirancang atas tiga tujuan, yaitu agar trader dapat bertahan dan terhindar dari resiko yang dapat menendangnya keluar dari pasar. Tujuan kedua adalah menghasilkan return yang stabil dan tujuan ketiga adalah untuk mendatangkan keuntungan yang besar. Aturan utamanya tertuang dalam ungkapan ” Do Not Risk he Whole Wad” atau jangan pertaruhkan semua di satu tempat. Trader yang buruk akan melanggar prinsip tersebut dengan cara memasang posisi besar dalam satu transaksi. Kemudian ia terus memasang posisi dalam jumlah yang sama atau bahkan lebih besar agar kerugian yang dialami bisa secepatnya ditutup. Money Management yang baik akan menghindarkan trader dari kerugian besar di awal transaksi.

Seorang Trader harus tahu seberapa besar kerugian yang sanggup diterimanya serta kapan dan di level berapa ia harus melakukan cut loss. Trader profesional akan keluar dari pasar secepat mungkin ketika ia merasa posisinya salah, kemudian baru masuk lagi di saat yang tepat. Sementara trader amatir justru bertahan dan berharap pasar akan bergerak mengikuti posisi mereka.

Jadi berapa idealnya resiko yang dipertahankan? Menurut Elder, jumlah kerugian maksimal pada satu sesi perdagangan adalah sebesar 2% dari jumlah modal. Jadi, jika dihitung dengan modal awal sebesar $5000, maka toleransi kerugian yang sehat tidak lebih dari $100 untuk satu transaksi. Semakin besar modal yang digunakan maka semakin besar pula resiko yang bisa dipertaruhkan. dengan berpegang pada toleransi 1% hingga 2%, trader dapat melindungi prospek jangka panjang meskipun mengalami lima atau enam kerugian beruntun.

Elder juga berpendapat bahwa seorang trader dapat mentoleransi batas kerugian sampai 6-8% dalam satu bulan. Dan jika batas tersebut sudah tersentuh dalam kurang dari satu bulan, maka disarankan untuk berhenti trading selama sisa hari dalam satu bulan itu. Gunakan waktu untuk mengevaluasi kembali metode trading, pasar dan tentunya kemampuan diri sendiri.

Saat mendapat sinyal untuk masuk ke pasar, trader harus mencermati dulu dimana posisi stop loss yang tepat. Jika posisi yang akan diambil berpotensi menciptakan kerugian lebih dari 2% maka sebaiknya dibatalkan. Kalaupun ingin membuka posisi di lebih dari satu kontrak, pastikan total resiko maksimalnya 2%.

SISTEM MARTINGALE

hindari martingale atau metode money management lama yang kerap dipakai untuk berjudi. Dalam prinsip martingale, pihak yang kalah akan melipatgandakan jumlah taruhan untuk mengembalikan modalnya. Misalnya, seseorang konsisten bertaruh $100 ketika menang, namun saat dirinya kalah, ia rela menaikkan taruhan jadi $200 dan baru kembali menaruh $100 kalau sudah menang lagi. Martingale bisa mengakibatkan kerugian trading besar jika kekalahan terjadi secara beruntun.

Apabila sudah sukses dalam suatu transaksi, trader dapat memilih untuk mencairkan keuntungan atau menginvestasikannya kembali. Meskipun tergantung pada pilihan masing – masing. Alexander Elder menyarankan supaya keputusan itu diambil berdasarkan intelejensi dan bukan memakai emosi semata. Menurutnya, seorang trader profesional akan melikuidasi sebagian profit dan menempatkan separuhnya lagi untuk investasi. Sedangkan trader amatir biasanya akan mengambil semua keuntungan dan menggunakan untuk keperluan pribadi. Hal ini mencerminkan kurangnya rasa percaya diri trader pada kemampuannya dalam menghasilkan profit. Padahal dengan menginvestasikan sebagian keuntungan, terbuka peluang untuk mendapat profit yang lebih besar karena jumlah posisi kontrak yang bisa dibuka juga menjadi lebih banyak. Atau trader dapat mempertahankan posisi dalam jangka panjang dengan menggunakan stop loss lebih lebar saat modalnya bertambah.

“Keluar dari transaksi saat sedang merugi adalah pilihan yang sulit, namun keluar dari pasar ketika sedang untung adalah jauh lebih sulit”, demikianpenegasan Elder dalam suatu kesempatan. Pernyataan itu mengacu pada tindakan seorang trader ketika posisi yang dibukanya searah dengan pergerakan pasar. Bertambahnya profit akan memunculkan keraguan untuk keluar posisi ‘hanya’ dengan mengantongi keuntungan yang sudah didapat. Karena jka ia memutuskan keluar posisi dan pasar masih saja bergerak sesuai perkiraannya, maka akan timbul penyesalan. Biasanya setelah masuk posisi lagi, ia akan menahannya lebih lama dan disinilah pasar kerap berbalik arah dan justru merugikan. Kesalahan terburuk seorang trader adalah menghitung profit ketika sedang membuka posisi. Padahal ia seharusnya mengingat tujuan money management yang kedua yaitu menghasilkan profit secara stabil dan keluar dari posisi ketika target keuntungan sudah dicapai. Keserakahan hanya akan merusak pola pikir trader. Oleh karena itu, gunakan indikator yang mampu memberikan sinyal titik balik harga dan paling sesuai dengan karakteristik masing – masing. Tujuan ketiga dari money management bisa dicapai dengan cara menginvestasikan lagi sebagian profit demi keuntungan yang lebih besar.

Terdapat benang merah yang bisa ditarik dari pengalaman Alexander Elder selama berkecimpung di pasar keuangan. Diantaranya adalah selalu menempatkan stop loss ketika masuk ke pasar dan batas toleransi kerugian maksimal 2%. Ketika harga bergerak sesuai harapan, segera pindahkan stop loss ke posisi impas atau break even. Geser stop loss apabila harga terus bergerak untuk melindungi profit.

Dengan mengkombinasikan tiga hal penting dalam trading yaitu psikologi, sistem trading dan money management, maka seorang trader dapat memiliki kinerja transaksi yang baik pula. Musuh utama seorang trader adlah dirinya sendiri. Sebaik apapun money management, kerugian akan tetap menghampiri apabila sistem tradingnya buruk. Mulailah dengan menaklukan diri sendiri, ciptakan sistem trading yang sesuai dengan krakter dan terapkan money management yang disiplin untuk menghasilkan profit.

Sumber : Putu Agus Pransuamitra; FM Magazine Mei 2014

Leave a comment